Anies Baswedan: Ekosistem Pendidikan Kunci Perubahan

JAKARTA - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud), Anies Baswedan, mengungkapkan perubahan dapat terwujud jika ekosistem pendidikan terbentuk. Menurutnya, interaksi antar pelaku itulah yang akan melanggengkan terobosan dan program. 

“Kalau ekosistemnya bisa terbangun, tuntutan guru menjadi pribadi yang pembelajar datang dari orangtua dan lingkungan,” ujar Anies saat dialog bersama masyarakat sipil di Gedung Kemdikbud Jakarta, Jum’at (08/01/2016).

Menurut Anies, ekosistem pendidikan jangan dibayangkan sebagai satu unit di tingkat mikro saja akan tetapi sampai di level nasional.

“Di tingkat nasional visi Kemdikbud membangun ekosistem policy-making dalam bidang pendidikan.  Sehingga dorongan perbaikan itu bukan semata-mata RPJMN atau janji presiden,” kata Anies. “Jadi proses mendorong itu bukan top-down tapi karena ada interaksi antar pelaku pendidikan sehingga perubahan terjadi terus-menerus,” imbuhnya.

Setidaknya terdapat tiga strategi untuk membentuk ekosistem pendidikan yang tertuang dalam Kerangka Strategis Mendikbud 2015-2019. Pertama,  penguatan pelaku pendidikan dan kebudayaan. Kedua, peningkatan mutu dan akses. Ketiga, pengembangan efektivitas birokrasi melalui perbaikan tata kelola dan pelibatan publik.

Anies mengatakan keberhasilan pendidikan bukan sekadar angka di kelas. Akan tetapi ketika kenyataan di masyarakat sudah berubah.

“Kenyataan di masyarakat itu misalnya antrian sudah lebih benar, praktik korupsi menurun, integritas lebih baik, orang giat bekerja keras. Itu indikasi pendidikannya berhasil, jadi bukan semata-mata angka,” terangnya. (ams)