Kebijakan Lima Hari Sekolah Belum Layak Dijalankan
Surakarta, 12 Juni 2017 – Yayasan Satu Karsa Karya (YSKK) menilai kebijakan lima hari sekolah yang digulirkan Mendikbud Muhadjir Effendy belum layak dijalankan. Karena dari aspek sarana dan prasarana banyak sekolah yang belum siap.
“Contoh gampang misalnya sekolah-sekolah unggulan di Solo untuk SD itu musholanya sangat kecil tidak cukup menampung anak-anak, belum kalau berbicara soal kualitas toiletnya, dari segi jumlah toilet saja saya pikir masih jauh dari kebutuhan yang seharusnya dapat disediakan oleh sekolah. Ini baru dari segi infrastruktur, belum dari substansi dan psikologisnya,” tutur Direktur YSKK, Kangsure Suroto.
Selain penerapan kebijakan yang terkesan tergesa-gesa, proses pengambilan kebijakan juga sangat minim dengan pelibatan publik.
“Cukup mengagetkan ya karena selama kurun waktu sejak wacana fullday school dilontarkan sampai kebijakan benar-benar akan diterapkan kita tidak pernah mendengar proses meminta pendapat dari masyarakat. Saya sangsi, kebijakan ini sangat minim dari partisipasi publik atau stakeholder,” terang Kangsure.
Selain minim partisipasi publik, menurutnya, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan juga belum melakukan ujicoba penerapan kebijakan lima hari sekolah. “Paling tidak di Soloraya ini belum ada model ujicoba terkait penerapan fullday school, sementara hal tersebut (ujicoba) merupakan rekomendasi dari berbagai pihak saat wacana fullday school sedang ramai-ramainya,” ujarnya.
Lebih lanjut, Kangsure menilai melalui kebijakan lima hari sekolah Mendikbud ingin memperkuat pendidikan karakter lewat simulasi kegiatan ekstrakurikuler yang berbasis olahraga, kesenian, spiritual, dan lain sebagainya.
“Jika tujuannya penguatan pendidikan karakter bisa mengoptimalkan kurikulum 13. Karena esensi kurikulum 13 adalah untuk penguatan karakter yang terletak pada metodologinya. Nah kembali lagi metodologi itu akan sangat tergantung dari kualitas pendidiknya,” pungkasnya.
###
Yayasan Satu Karsa Karya (YSKK)
YSKK adalah organisasi non-pemerintah yang bekerja untuk dan bersama masyarakat terpinggirkan, khususnya perempuan dan anak agar hak-hak dasar mereka dalam ekonomi, sosial, politik, dan budaya bisa terpenuhi. Dimana salah satu fokus kerja organisasi masyarakat sipil ini di bidang pendidikan, dengan program utamanya mendorong terwujudnya layanan pendidikan yang berkeadilan dan berkualitas melalui sekolah MANTAP (Manajemen Transparan, Akuntabel dan Partisipatif). Informasi mengenai YSKK dapat diakses di www.yskk.org dan www.awasibos.org | Facebook: www.facebook.com/yskksolo.
Untuk informasi lebih lanjut silakan hubungi:
Kangsure Suroto,
Direktur Yayasan Satu Karsa Karya
HP.: 08175796368
Email: kangsure@yskk.org