Konsep Belum Jelas, Uji Coba Full Day School Perlu Dipertimbangkan
Sukoharjo – Yayasan Satu Karsa Karya (YSKK) memandang rencana uji coba Full Day School (FDS) terlalu tergesa-gesa. Sejak wacana FDS digulirkan hingga akan diujicobakan, pemerintah pusat belum mensosialisasikan konsep yang utuh terkait FDS.
Selain sosialisasi, untuk menerapkan suatu program setidaknya pemerintah dalam hal ini Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) perlu melakukan assessment kebutuhan sumber daya sekolah dengan berbagai tipologi.
“Sumber daya disini bukan hanya soal sarana dan prasarana, yang lebih urgen adalah kesiapan pendidik. Dalam implementasi kurikulum KTSP dan K13 serta Manajemen Berbasis Sekolah, sebenarnya guru sudah diberi ruang guru untuk berinovasi dalam metodologi pembelajaran termasuk jika harus merancangnya hingga sore,” ujar Direktur YSKK, Kangsure Suroto.
“Akan tetapi jika melihat kualitas pendidik yang ada sekarang, dikhawatirkan mereka belum mampu memfasilitasi FDS dengan efektif. Jangan-jangan justru membuat anak menjadi stress karena bosan. Karena efektivitas proses pembelajaran bukan hanya ditentukan oleh waktu tapi soal ketepatan metode dan yang memegang kuncinya adalah guru,” imbuhnya.
Selain sumber daya, kebudayaan dan nilai-nilai lokal harus dipertimbangkan dalam mengembangkan pendidikan agar sesuai dengan kebutuhan dan konteks wilayah masing-masing. Di wilayah Soloraya misalnya, beberapa kabupaten/kota telah mendeklarasikan sebagai kota layak anak. Sehingga uji coba FDS perlu mempertimbangkan hak-hak anak seperti hak bermain, hak beristirahat, dan lain sebagainya.
Media Contact:
Kangsure Suroto, Direktur | 08175796368 | kangsure@yskk.org
Yayasan Satu Karsa Karya | Inovator Perubahan Masyarakat
Singopuran Rt.04/II Kartasura Sukoharjo 57164 – Jawa Tengah
Phone./Fax.: 0271-784928 | Email: office@yskk.org
Website: www.yskk.org&www.awasibos.org
Catatan Editor:
- Yayasan Satu Karsa Karya (YSKK) adalah organisasi non-pemerintah yang bekerja untuk dan bersama masyarakat terpinggirkan, khususnya perempuan dan anak agar hak-hak dasar mereka dalam ekonomi, sosial, politik, dan budaya bisa terpenuhi. Dimana salah satu fokus kerja organisasi masyarakat sipil ini di bidang pendidikan. Yakni mendorong terwujudnya layanan pendidikan yang berkeadilan dan berkualitas melalui Sekolah MANTAP (Manajemen Transparan, Akuntabel, Partisipatif).