Transparansi dan Akuntabilitas Kunci Keberlangsungan Koperasi

Pengelolaan koperasi yang transparan dan akuntabel menjadi syarat mutlak bagi keberlangsungan dan perkembangan koperasi. Hal ini diungkapkan pegiat YSKK, Ngatino Hadi, saat memfasilitasi pendidikan perkoperasian bagi anggota Koperasi Wanita (Kopwan) Sekar Arum, Kamis (29/09/16) di Balai Desa Semin, Kecamatan Semin, Gunungkidul.

 

“Koperasi tidak akan bangkrut ketika pengurus mengelolanya dengan baik, transparan dan akuntabel,” ujar lelaki yang telah berpengalaman dalam manajemen keuangan mikro dan kewirausahaan sosial selama 29 tahun. “Di Gunungkidul ini ada ratusan koperasi baik simpan maupun serba usaha, tetapi 75 persennya dalam kondisi mati suri. Agar Kopwan Sekar Arum tidak menjadi bagian dari kondisi itu maka kekompakan pengurus dan anggota dalam pengelolaan koperasi harus ditingkatkan,” imbuhnya.

 

Sementara itu menurut Kepala Desa Semin kegiatan yang melibatkan seluruh elemen koperasi ini menjadi salah satu bentuk tanggung jawab koperasi. “Kedepan proses mencocokkan simpanan dan piutang harus terus dilakukan sebagai bentuk transparansi pengurus kepada anggotanya,” tutur Tri Sutarno saat memberikan sambutan.

 

Lebih lanjut ia menyatakan agar Kopwan Sekar Arum sebagai satu-satunya koperasi wanita di Semin dapat terus meningkatkan kepercayaan anggota. “Meskipun Kopwan masih balita dan modalnya mini, tetapi pengurus harus tetap mengelola aset yang dimiliki dengan baik agar kepercayaan anggota meningkat,” terangnya.

 

Sejalan dengan tujuan diselenggarakannya pendidikan perkoperasian yakni meningkatkan pemahaman anggota koperasi dalam membaca dan menganalisa laporan keuangan koperasi, manfaat nyata dirasakan salah satu anggota yang terlibat dalam kegiatan. “Sebelumnya saya tidak tahu bagaimana menghitung bunga pinjaman dan SHU, tapi karena kegiatan ini akhirnya paham. Harapannya kedepan anggota lebih aktif terlibat dalam kegiatan-kegiatan koperasi agar mengetahui hak dan kewajibannya, dan koperasi tidak jemu memberikan informasi apapun kegiatan anggota agar keberadaan koperasi benar-benar mensejahterakan anggotanya,” ungkap Anita. (ams)